Sabtu, 02 Mei 2009

“Like in Empire Earth”

Entahlah, kadang aku berfikir kehidupan di bumi mirip dengan kehidupan pada “Game PC Empire Earth”. Berawal dari sebuah komunitas kecil dengan pengetahuan yang juga terbatas, kemudian berkembang menjadi sebuah bangsa. Seiring dengan itu, mulai meningkatnya perekonomian serta ilmu pengetahuaan sehigga dibentuklah sebuah armada pertahanan untuk mempertahankan kerajaan/ daerah mereka dari serangan bangsa lain yang juga berkembang. Setelah diyakini bahwa kerajaan mereka cukup kuat dari segi armada meliter, ekonomi, serta ilmu pengetahuan, baru mereka mencoba untuk memperluas daerah dengan ekspansi ke daerah milik bangsa lain.

Satu-satunya tujuan yang mereka tahu adalah menaklukkan kerajaan lain. Cara untuk mewujudkan visi tersebut yakni dengan menghancurkan sistem pertahanan serta menguasai (merampok) sumber kekuatan ekonomi negara lawan seperti tambang emas, besi, area hutan, ladang, dan peternakan yang mereka miliki. Sehingga kerajaan lawan menjadi lemah dan makin mudah untuk dihabisi. Apabila semua kerajaan lawan berhasil ditaklukkan, maka kita baru dinyatakan sebagai pemenang game.

Apakah kerajaan yang menang di atas telah mencapai zaman keemasannya? Bisa iya bisa juga tidak, karena alat ukur keberhasilan sebuah bangsa mencapai zaman keemasannya tidak hanya pada besar area atau kapling tanah yang mereka kuasai, tetapi dimana keadilan, kemakmuran, kesejahteraan, persaudaraan secara utuh ada dalam sebuah bangsa. Dimana rasa aman dan dan perdamaian menguasai kehidupan umatnya.

Pertanyaannya sekarang mungkinkah bumi ini mencapai zaman keemasannya? Suatu zaman di mana manusia merasakan cinta, pengorbanan diri, lapang dada, kasih sayang, dan kesetiaan antar mereka. Jawabnya hanya ada dalam film atau hanya dalam mimpi mungkin setelah kita lihat realita yang ada dalam kehidupan kita sehari-hari. Kalau aku kerucutkan lagi, apakah di masa yang akan datang umat Islam dapat mencapai zaman keemasannya lagi?

Jawabannya seperti pesan Nabi Muhammad SAW yang pernah mengatakan bahwa masa yang diberkahi ini akan terjadi melalui perantara Imam Mahdi, yang akan datang pada akhir zaman untuk menyelamatkan dunia dari kekacauan, ketidakadilan, dan kehancuran akhlak. Ia akan memusnahkan paham-paham yang tidak mengenal Tuhan dan menghentikan kezaliman yang merajalela. Selain itu, ia akan menegakkan agama seperti di masa Nabi kita SAW, menjadikan tuntunan akhlak Al Qur’an meliputi umat manusia, dan menegakkan perdamaian dan menebarkan kesejahteraan di seluruh dunia.

Dapat disimpulkan bahwa ada bocoran buat umat manusia tentang skenario Tuhan tentang masa depan. Bahwa pada akhir zaman hal ini akan terjadi, walau kita tidak mengetahui secara jelas kapan? Takdir masa depan ini hendaknya menambah spirit bagi umat Islam bahwa akan tiba saatnya nanti kebangkitan Islam yang mengusung visi rahmatan lil ’alamin sehingga perdamaian dan kesejahteraan umat manusia dapat terwujud secara nyata.

Tugas kita generasi sekarang hanyalah bertahan menjaga serta tetap berupaya menyebarkan ajaran yang benar ini di tengah kecaman masyarakat dunia yang menyudutkan Islam sebagai teroris, un-prikemanusiaan, kolot, konservatif, dsb. Semoga kita semua dapat bertahan mengemban misi ini sampai akhir hayat, karena seperti inilah skenario Allah SWT terhadap proses perjalanan kehidupan manusia yang akan tetap berujung pada kemenangan atau hanya berakhir sebagai pihak yang kalah alias pecundang sejati.

Semoga nanti kita berada dipihak yang beruntung, Amin.

Tidak ada komentar: