Sebuah falsafah terkenal dari bumi Minangkabau “Alam takambang jadi Guru”. Menurut saya ada benarnya, maksudnya bukan berarti kita harus pergi ke hutan belakang kampus Unand Limau Manis dulu kalau hanya untuk mendapatkan sebuah pembelajaran dari seorang guru yang bernama alam (bukan Si Alam Mbah Dukun). Pada jasad atau jasmani (bahasa kesehatannya), kita bisa mengambil berbagai pembelajaran darinya.
1. Mata, coba perhatikan ke dua mata di depan wajah kita yang telah ada sejak lahir, secara kodratnya dipergunakan untuk melihat ke depan, tidak boleh selalu melihat kebelakang, karena bisa terkilir itu leher jadinya.
Pembelajaran: Pandanglah masa depan, jangan terlalu larut serta mengkhawatirkan masa lalu.
2. Telinga, kita diberi oleh Yang Maha Kuasa dua buah telinga di kanan dan di kiri supaya kita bisa mendengarkan semuanya dari dua buah sisi.
Pembelajaran: Kumpulkan semua pujian serta kritikan yang terdengar untuk diseleksi mana yang benar dan mana yang salah. Pujian sebagai motivasi diri untuk berbuat lebih baik lagi dan kritikan sebagai koreksi terhadap kesalahan-kesalahan yang harus diperbaiki di kemudian hari.
3. Otak, manusia dilahirkan lengkap dengan otak dalam tengkorak kepalanya. Sehingga tidak peduli semiskin dan sesusah apapun keadaannya, manusia tetap kaya. Karena tidak akan ada satu orang pun yang bisa mencuri isi otak, pikiran atau ide yang ada dalam kepalanya.
Pembelajaran: Apapun pikiran atau ide yang ada dalam otak anda jauh lebih berharga dari pada emas dan perhiasan.
4. Hati, organ yang satu buah ini terletak ditengah, tertanam pada bagian dalam, dilindungi oleh tulang iga yang kokoh. Oleh karena itu, penghargaan dan pemberian cinta sering dikatakan berasal dari hati yang paling dalam.
Pembelajaran: Berlatihlah untuk membaca dan menyadari keinginan hatimu, karena rekomendasi-rekomendasi yang diberikan oleh hati sebenarnya adalah yang terbaik bagi dirimu. Namun kita terlalu sering menafikan bahkan menampik keinginan hati, suaranya tenggelam dalam sumur-sumur kebohongan dan kemunafikan.
Luar biasa bukan, empat pembelajaran dari puluhan organ yang melekat di tubuh kita. Apabila kita arif dan mencoba memfilsafati apa yang ada di sekitar, kita akan menemukan pembelajaran dan sebuah pemaknaan baru. Menurut kawan-kawan, Apakah Albert Einstein tahu tentang ini ? Nggak usah dipikirin . . .
3 Mar ‘09
Tidak ada komentar:
Posting Komentar