Kamis, 26 Juli 2007

JANGAN BERKECIL HATI ATAU BANGGA MENJADI SEORANG PNS


Judul tersebut masih menjadi tanda tanya besar bagi saya, karena sampai saat ini saya masih berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS). Selama ini saya sering bertemu dengan teman-teman yang juga sangat berminat untuk menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS). Rata-rata dengan alasan jaminan hari tua, seolah-olah masa depan sudah ‘aman dan nyaman’ dengan menjadi PNS. Mungkin Itu-lah penyebab begitu membludaknya manusia yang mendaftar setiap diadakannya Ujian Seleksi Penerimaan PNS yang diselenggarakan pemerintah tiap tahunnya. Sangat jarang saya jumpai orang yang sama sekali tidak berminat menjadi PNS. Begitulah memang seperti yang dikatakan oleh para pebisnis “watak orang Indonesia, murah terbuai dengan "kenyamanan". Menurut saya ada beberapa alasan mengapa orang ingin menjadi PNS, antara lain:
  • Aman dan Nyaman, karena kalau di swasta katanya kalau gak dibutuhkan lagi akan dibuang/dipecat, dsb. Motivasi ini jelas bibit dari sifat PGPS (pinter goblok pendapatan sama). Kalau jadi PNS aman serta nyaman, gak bakalan dipecat mau segoblok apa pun juga. Mau kerja rajin, mau kerja malas, mau kreatif atau dongok, so pasti tetap aman, coy.
  • Adanya jaminan hari tua alias pensiun, ini cukup make sense dan manusiawi, tapi apa mereka tidak tahu bahwa perusahaan2 swasta pun banyak yang memiliki program dana pensiun, dan kenapa tidak setinggi itu animo untuk bekerja di swasta? mungkin kembali ke poin di atas.
  • Mau jadi kaya, yang satu ini jarang diungkapkan, tapi kalau mau disurvey secara jujur inilah motivasi utama mayoritas orang yang mau jadi PNS (Tanya Kenapa?).
  • Kebanggaan, mungkin juga menjadi salah satu faktornya, meskipun saya gak tahu bagaimana harus membanggakannya. Memang ada beberapa profesi yang membanggakan atau menurut saya mereka patut bangga dengan itu seperti peneliti ilmiah, dosen, guru (salut untuk yang satu ini) atau profesi2 yang memang membutuhkan kompetensi tinggi tetapi memang dilakukan dengan komitmen dan penuh dedikasi. Untuk profesi-profesi seperti ini tentunya tidak berlaku “If I am just a little bit dumber, then I will be a PNS”. Tapi yang lainnya, BANGGA?!

Mudah-mudahan bukan empat faktor di atas yang menjadi alasan awal mau tetapi karena faktor peluang kerja yang sangat minim hari ini, sehingga setiap peluang yang ada kita manfaatkan semaksimal mungkin.

R. Mangun dalam sebuah artikelnya di harian Kompas, beliau menulis tentang sistem kependidikan kita dan kenapa orang begitu berminat menjadi PNS (birokrat). Rupanya, menurut analisis beliau, kita ini masih mewarisi mental inlander dari jaman kolonial dulu, di mana orang dididik untuk menjadi patuh dan taat pada pemerintah sehingga bisa menjadi ambtenaar (PNS di jaman kolonial). Menjadi ambtenaar itu jabatan terhormat di masyarakat waktu itu, dan rupanya masih terbawa hingga sekarang.

Yang juga masih terbawa adalah paradigma bahwa mereka adalah bagian dari kekuasaan (penguasa), bukan pelayan rakyat atau pembayar pajak. Sehingga, kata R. Mangun, pernah ada penelitian tentang cita-cita pelajar di dunia. Di Amrik, jika ditanya cita-citanya, para pelajar di sana mengatakan mereka ingin menjadi pengusaha, eksekutif perusaahaan multi nasional, pengacara, dll. Di Iran, pelajarnya ingin menjadi ulama dan tokoh syiah. Di Indonesia, pelajarnya ingin menjadi PNS, hmm... So?....

Anehnya lagi, banyak orang yang rela membuang-buang hartanya demi PNS ! Banyak dari mereka rela mengeluarkan uang hingga seratus juta rupiah ! ( masuk logika gak?), walaupun sekarang seleksi penerimaan PNS sudah lebih baik dari yang dulu-dulu, tetapi masih banyak orang yang goblok, di bumi pertiwi ini.

Berapa habis? atau Siapa/ Ada gak orang dalam? Merupakan pertanyaan yang begitu sering terdengar, ketika awal saya diterima menjadi PNS. Itulah opini publik atau suara spontan dari masyarakat terhadap proses penerimaan PNS.

Saya heran akan motivasi yang begitu tinggi untuk menjadi PNS di tengah kondisi di atas, di mana kompetensi kurang dihargai, korupsi yang begitu parah, nepotisme yang sudah menjadi budaya dan not to mention the low salary. Kalau dipikir dengan hukum ekonomi kayanya gak make sense sama sekali. Karena pengorbanan yang harus dikeluarkan besar sekali, untuk pekerjaan yang …

Kita juga tahu bahwa gaji PNS adalah kecil, tapi kata seorang peminat PNS beralasan “Kita kan bisa hidup sederhana, kita juga bisa cari tambahan lain” Hmm… CARI TAMBAHAN LAIN, YA ...

Dengan keluarnya tulisan ini bukan berarti saya tidak bersyukur telah menjadi Pegawai pemerintah alias PNS, sebenarnya saya harus bersyukur dengan rahmat yang telah diberikan-Nya, tapi… ketika ada peluang lain yang lebih baik kenapa harus mengambil jalan aman ini. kawan-kawan pilih mana: Berpenghasilan Tetap atau Tetap Berpenghasilan?

Dan kenapa ketika kita di cetak jadi sarjana, kita Cuma berpikir untuk kerja,
apakah kuliah hanya mendidik mahasiswanya, Cuma untuk mencari kerja?…
Cuma mengandalkan kerja kalau ada orang yang menawari kerja?????………
Dan tidakkah kita berpikir bagaimana kita bisa menciptakan kerja bagi orang-orang yang membutuhkan kerja????…

Artikel Ini ditulis bukan untuk mempengaruhi teman-teman yang ingin jadi PNS untuk tidak jadi PNS, Tapi semata-mata sebagai wacana bagi kita semua, bahwa PNS bukanlah satu-satunya tempat mengantungkan hidup kita.

Tidak usah berkecil hati untuk yang belum jadi PNS…

Dan jangan berbangga Hati bagi yang sudah jadi PNS

**karena ada banyak PR berat yang kamu emban sebelum atau sesudah menjadi PNS, yakni mengubah budaya dan tradisi jelek yang ada di instansi tempat kamu bertugas, Selamat (Berjuang, Bekarya dan Berinovasi), My Friend.

(YAKIN USAHA SAMPAI)

Limau manis/26 Juli 2007

Komentar: Kirim ke e-mail: chalidbest@gmail.com

1 komentar:

anugerah perdana mengatakan...

Saudaraku tercinta, pada hakikatnya saya cuma pakai template yang sudah ada di new blogger.

Trus di bagian templatenya saya ubah dikit doang. Ngga perlu ribet ngubah kode kayak yg old blogger template.

Atau untuk lebih mudahnya silakan lihat edittag.blogspot.com di bagian awal2nya.

Mau ngelink silakan, tapi kalau ngga saya link ngga apa-apa kan?

Oya, ada rencana berwirausaha pasca jadi PNS ?